Monday, November 22, 2010

Level Condenser


Level condenser (Float Magnetic Resistant)



            Level condenser yang dipakai pada PJPP adalah system float magnetic, gambar sistemnya adalah sebagai berikut

                                                              Gambar 1

  1. Float Magnetic
  2. Level Sensor
  3. Tranduser


Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa kunci dari level dari system ini adalah a (Magnet terapung) sehingga medan magnetic yang ada disekitar level sensor akan di tangkap dan akan diterjemahkan menjadi level.

            Adapun bagian tabung tempat magnetic float tidak menjadi bahan pembahasan kita kali ini, yang perlu dicamkan adalah tanpa kontak visual dengan magnetnya kita dapat merasakan dengan menempelkan logam pada tabung dan mendeteksi posisi magnet sedang ada di level mana?

            Bagian yang akan kita bahas adalah bagian sensor dengan tranduser, untuk dapat lebih mengerti dengan penjelasan lebih lanjut mari kita lihat gambar dibawah ini :                                                                 




              


Gambar2

Dari gambar di atas jelas b adalah bagian sensing level  dan c adalah Rangkaian pengganti yang bertingkah laku serupa dengan sensor level, sebelum saya lanjutkan maka ada baiknya kita lihat gambar berikut ini agar lebih jelas.


Gambar3

Dari gambar diatas telas jelas digambarkan sensing dari level condencer itu seperti potensio resistant, dimana terminal c akan mengeluarkan signal yang berbeda pada level air yang berbeda. Dari rangkaian ini switch yang dipakai bukan switch yang biasa tapi reed switch yaitu switch yang bekerja atau on jika ada medan magnetic pada sekitar switch ini, dengan kata lain switch ini bergantung pada medan magnet agar dapat kontak (on).







Dengan berdasarkan hokum ohm dan hokum kirchoff 1; jika tegangan diaplikasikan pada suatu loop tertutup maka akan terjadi jatuh tegangan. Dengan rangkaian loop tertutup pada rangkaian sensing maka analisanya akan menjadi sebagai berikut :




Gambar4

Dengan gambar di atas sudah jelas bahwa jika terminal a dan b diberikan tegangan DC sebesar V maka akan terjadi jatuh tegangan pada setiap hambatan yang masing – masing nilainya tergantung dengan nilai hambatan pada close loop tapi dengan nilai total jatuh tegangan tersebut adalah sama dengan V. Jika kita berikan sarat – sarat misal nilai hambatan semuanya sama (500 ohm) dengam tegangan Vab = 12 Volt, dengan pengertian bahwa switch pada gambar diatas akan kontak jika ada medan magnet di sekitar reed switch. Maka dengan penjelasan detail di atas maka dapat disimpulkan bahwa VAC = Vn! Sesuai dengan level magnet.  Misal magnet ada pada level V5 maka Vac = V5+V4+V3+V2+V atau magnet pada level V3 maka VAC = V3+V2+V1;

Dengan penjelasan tadi maka kita sudah mendapatkan indikasi yang akan berubah linear dengan level air condenser.


                                                Gambar 5


Setelah menghubungkan tranduser dengan sensor sesuai dengan gambar 5 maka kita siap untuk melakukan kalibrasi level tapi sebelumnya agar apa yang kita lakukan lebih terarah dan cepat ada baiknya jika kita mengerti bagian -  bagian dari tranduser dan fungsinya.

Terminal pada tranduser ada 2, terminal pertama untuk menghubungkan sensor dan terminal kedua adalah untuk power supply dan indikasi. Terminal sensor harus dihubungkan sesuai dengan gambar jika terbalik maka tidak akan bisa dikalibrasi.
Dan terminal kedua adalah power supply dan sekaligus indikasi , mungkin pertanyaannya adalah kenapa jadi tegangannya 24 volt DC tapi yang diambil sebagai indikasi adalah arus yang mengalir pada rangkaian 4 – 20mA jadi pada 4 mA adalah 0mm dan 20mA adalah 800mm.

Pada proses kalibrasi ada bagian yang penting yaitu pengaturan zero dan pengaturan span. Dimana zero akan di adjust pada saat magnet pada posisi nol dan span akan di adjust pada posisi magnet di posisi top (800mm)


Sebelum masuk pada bagian kalibrasi maka perlu melihat pada gambar berikut :


Gambar 6


Cara mengalibrasinya cukup mudah dengan melihat gambar berikut untuk menentukan dimana titik zero dan titik span:


Gambar 7

Dengan mentukan titik zero sejajar  dengan tranduser maka ukur 80cm dari titik zero maka akan didapat span. Sekarang yang kita butuhkan adalah sebuah magnet.

Kalibrasi :

  1. Letakkan magnet pada posisi zero lalu adjust zero sampai mendapatkan nilai 4ma yang terbaca pada tester.
  2. lalu letakkan magnet pada posisi top lalu adjust span sampai mendapatkan 20ma yang terbaca pada tester
  3. jika no 1 atau no 2 tidak tercapai maka no 1 dan 2 perlu di ulang
  4. jika di ulang 2 tetap tidak bisa maka lakukan penyilangan tapi harus salah satu saja dari perintah dibawah, posisikan magnet pada posisi zero lalu span yang di adjust agar dapat 4ma atau posisikan magnet pada top lalu adjust zero agar mendapatkan 20ma lalu lakukan hal 1,2,3
  5. kalau masih tidak bisa geser point zero ke atas beberapa centi sekalian dengan span agar nilai 800mm tercapai lalu ulang procedure kalibrasi
  6. jika masih tidak bisa maka masih ada kerusakan perlu ada pemeriksaan kembali


Sampai dengan sekarang kita baru membahas bagaimana prinsip kerja rangkaian ini, berikutnya saya akan membahas bagaimana kita bisa trouble shooting dan repair dan juga membuat alat yang kerjanya serupa dengan lavel condenser ini.


  1. Trouble Shooting dan Repair

Pada bagian ini hal yang paling baik kita bahas ialah dengan melihat hal - hal yang sering terjadi.
    • Jika indikasi tiba – tiba nan apa yang harus dilakukan?
    • Pada level tertentu tiba – tiba nan
    • Tidak mau terkalibrasi
    • Tidak mau zero
    • Tidak mau 4mA yang didapat adalah diatas 20mA
    • Titik 20 mA tidak tercapai
    • Kok titik 20mA ada di tengah?
    • Kenapa jika saya setting span maka zeronya juga berubah nilainya
    • Kenapa nilai mA konstant meskipun saya ubah posisi magnet
Saya rasa dengan pertanyaan – pertanyaan diatas maka trouble shooting dan repair akan tercover sebagian besar, mungkin ada yang ketinggalan tapi itu akan menjadi bahan perbaikan di masa depan.

Seperti yang kita bahas sebelumnya alat ini bekerja berdasarkan magnet untuk indikasi dan reed switch untuk menangkap signal magnet yang tersebut, dan jika seluruh reed switch tidak ada yang bekerja alias signal magnet tidak dapat ditangkap maka hal yang terjadi adalah DCS akan menampilankan angka yang tak masuk akal misal 1500 atau lebih  atau jika sudah lewat range DCS maka nilainya akan NAN. Jadi untuk kejadian yang paling umum terjadi karena
1.      Reed switch rusak sehingga tidak dapat menangkap signal magnet
2.      Magnet terlalu lemah (mungkin karena sudah tua) sehingga reed switch tidak bekerja. Cek dengan magnet luar apakah masih bekerja dengan baik reed switchnya.
3.      tidak ada tegangan yang masuk ke bagian sensor sehingga pembacaan ngawur
4.      atau dengan mata bisa dilihat apa ada bagian pada sensor yang hangus atau kontak reed switch yang gosong.
5.      atau mungkin modulnya terbakar? Hal ini dapat di telusuri dengan mengganti sensor dengan potensiometer 50 kOhm dan melihat keluarannya apakah dapat berubah sesuai dengan perubahan potensiometer

Jika level tersebut tiba – tiba nan pada level tertentu maka cek pada titik mana saja yang bermasalah dan ada berapa titik, apakah selalu apakah kadang – kadang, apakah titik bermasalahnya random atau tidak dapat di tentukan. Hal yang pertama dilakukan adalah mengecek tegangan input apakah normal, lalu mengecek apakah modul dalam keadaan baik(dengan menggunakan point 5 pada paragraph di atas). Setelah itu perlu mengadakan diskusi dengan operasional agar menentukan ada di titik mana yang bermasalah sesuai dengan pertanyaan diatas. Setelah mengerti anda dapat menentukan reed switch mana yang bermasalah dan menggantinya dengan yang baru.Hati – hati karena hangus bagian kontak dari reed switch akan menyebabkan hal yang serupa jadi ketelitian sangat diperlukan.

Jika level ini tidak dapat dikalibrasi dengan prosedur yang telah di tuliskan maka besar kemungkinan bahwa reed switch ada yang rusak terutama pada titik yang tak mau terkalibrasi, mengecek apakah modul dalam keadaan baik(dengan menggunkan point 5 pada paragraph di atas) lalu cara yang paling simple adalah dengan menggunakan magnet dan mendekatkannya dengan reed switch baru di ukur apakah kontak atau tidak dan ganti yang rusak dengan yang baru. Hal ini berlaku kalau tidak mau zero, tidak mau 20mA atau tidak bisa terkalibrasi.

Kalau kita mandapatkan nilai 20 mA itu berada di tengah maka berarti potensio yang kita mainkan terbalik misal jika point yang di beri magnet zero yang kita putar span dan sebaliknya maka hal ini dapat terjadi. Selain kerusakan modul yang telah kita bahas cara penanganannya pada point 5.

Jika nilai mA yang keluar dari modul itu constant saja meskipun kita sudah rubah posisi magnet tapi tidak ada yang terjadi, pertama yang harus dilakukan ialah mengukur tegangan pada input tegangan apakah nilainya normal, jika nilainya normal maka ukur tegangan yang masuk kedalam sensor, jika tidak maka lakukan point 5 apakah tegangan input sudah normal dan modul sudah kerja normal? Jika tidak maka modul tersebut sudah rusak.

Jika merubah span setelah kita set zeronya maka jika kita cek maka ada perubahan pada zero, hal ini normal makanya proses ini dilakukan berkali – kali agar mendapatkan ke akuratan yang tinggi. Penjelasan yang logis adalah potensio zero span dan sensor nilai hambatannya dihubung seri maka dengan menyetel salah satunya maka akan ada perubahan jatuh tegangan pada ketiga komponen tersebut . Semakin diulang – ulang maka perubahan yang di sebabkan bagian yang lain akan semakin kecil tapi jika hal ini di ulang terus menerus dan kestabilan tidak dapat tercapai maka perlu diadakan pengecekan menyeluruh (lakukan pemeriksaan seperti yang sudah di tuliskan di atas dan tergambar dalam block diagram). 

Hal – hal diatas adalah yang paling mungkin terjadi pada rangkaian ini bisa disimpulkan dengam flow chart sebagai berikut:


jika ingin article lengkap dapat di download di sini dan jika link ini rusak silahkan anda comment dan email ke saya di ruslan_inst@yahoo.com

No comments:

Post a Comment