INSTRUKSI KERJA
Perbaikkan dan Kalibrasi Control Valve
1.
Tujuan
Procedure ini
menjelaskan tata aturan dalam Perbaikkan Control Valve secara sistematis yang
mencangkup troubleshooting umum, agar bisa menetukan apakah Control Valve ini
masih bisa dipakai dan akurat.
2.
Prasarat dan Kondisi awal
2.1
Pastikan
bahwa Control valve ini tidak sedang
terinterlock dengan sistem lainnya dan jika iya catat dalam form permit agar supervisor operasional mengerti
kondisinya dan bisa mengambil langkah untuk mematikan interlock atau hal
lainnya sesuai dengan SOP.
2.2
Pastikan
control valve ini bisa di operasikan full open dan full close jika tidak ini
akan membatasi
Ruang lingkup troubleshooting nantinya.
2.3 pastikan dalam bekerja menggunakan sarung
tangan panas jika sensor pada tempat yang panas dan plant sedang running.
2.4 Pastikan
alat yang di bawa sudah lengkap menghindari loss time untuk ambil tool
2.5 pastikan
jenis Control valve yang akan di cek
agar analisanya troubleshootingnya bisa tepat
3. Referensi
4.1.
Manual book
KOSO-AR
4. Tanggung Jawab
4.1
|
Supervisior
|
:
|
|
4.2
|
Karu instrument
|
:
|
|
4.3
|
Teknisi instrument
|
:
|
5. Alat Pendukung
5.1
Alat
Pelindung Diri
· Helm
· Sepatu
Safety
· Earplug
· Kaca mata
safety
5.2
Alat Pendukung
Lainnya
· Radio
Komunikasi
· MultiTester
· Current injector
· Obeng + amplas halus
· Contact cleaner (no residu)
6. Test
Item
6.1
Test mekanis
6.2
Test Visual
6.3
Test Motor
Listrik
6.4
Test Modul
Kontrol
6.5
Kalibrasi
control valve
7. Procedure
test dan penjelasannya
7.1
Test mekanis
Test
mekanis ini dilakukan dengan cara
·
Di putar
manual (di lakukan dengan power motor di matikan)
·
Di putar
dengan motor
Asal energy gerak
sebuah control Valve dari manual oleh operator dan listrik dari gerakkan
motor Listrik,
maksudnya adalah dari kedua sumber ini apakah salah satunya bisa atau
keduanya tidak bisa
menggerakkan control valve. Adapun jika salah satunya berat maka
kita sudah
bisa melakukan troubleshooting lanjutan berdasarkan kondisi ini. Jika di putar
motor tidak mau atau berat dan di putar manual ringan bisa jadi bearing motor
sudah rusak
menyebabkan motor berat dan biasanya trip.
Dengan
memutar manual kita di harap bisa test untuk posisi full closed dan full open
atau posisi di antaranya apakah sudah maksimum baik untuk full close dan full
open. Dan untuk posisi di antaranya apakah ada yang berat atau stag. Hal ini
akan membatu untuk menganalisa keadaan mekanisnya. Agar jika semua amam bisa
fokus ke hal lainnya.
2.1
Test Visual
Pada
langkah ini kita akan melakukan inspeksi visual melihat indikasi kerusakan baik
terbakar, cacat, putus kabel dan sebagainya
2.2
Test Motor
Listrik
Motor
Listrik yang di pakai pada control valve biasanya adalah motor 1 phasa yang
bisa di rubah arah putarannya dan bisa di lihat pada diagram di atas, untuk
merubah putaran terletak pada fungsi switch LS1 dan LS2.
Dengan
mengetahui diagram motor maka kita bisa test motor apakah masih bagus atau
sudah rusak tapi harus lepas capasitor dulu karena menggangu pengukuran. Bisa
juga di lakukan pengetesan meger (insulationn test) jika sudah rendah nilainya
maka bisa di bilang motor tersebut rusak.
Atau
jika mau lebih yakin di test tersendiri untuk forward dan reverse nya dengan
membuat rangkaian luar. Dengan cara ini kita bisa lebih yakin akan torsinya
2.1
Test Modul
Kontrol
Precondition,
Control
Valve pasti mempunyai deteksi posisi biasanya sebuah resistor potensio meter,
type potensionya ada yang derajat kebebasannya 2700 dan ada yang 3600
tergantung dengan sistem mekanisnya, dan sebagai tambahan pengaman biasanya
motornya di beri limit switch agar tidak bergerak dari batas maksimum
menghindari kerusakan mekanis dan semua ini perlu di indentifikasi komponennya
karena tiap type atau mode atau merk akan menentukan letak dan jenis alat yang
di gunakan untuk fungsi ini.
Di
harapkan pada test mekanis kita sudah yakin kalau mekanis tidak ada masalah dan
dengan asummsi itu troubleshooting ini tidak membahas mekanis.
·
Power motor
di matikan sehingga pergerakan control valve hanya bergantung pada manual
operasi.
·
Memasang
current injector di sisi SP dan Multitester pada sisi OP
·
Men-set SP
pada titik 0% atau 4mA
·
Memutar
control valve pada posisi full close
Testing
7.4.1
Merubah nilai
SP menjadi 0% dan memutar control valve pada posisi full close.
7.4.2
Dengan
kondisi 7.4.1 seharusnya kita mendapat nilai feedback (OP) sama dengan nilai SP
yaitu di 4mA, tetapi jika tidak maka harus adjust Zero pada modul kontrollernya
sehingga kita menadapatkan nilai yang sama atau jika tidak bisa mendekati nilai
SP-nya.
7.4.3
Merubah nilai
SP menjadi 100% dan memutar control valve pada posisi full open.
7.4.4
Dengan
kondisi 7.4.3 seharusnya kita mendapat nilai feedback (OP) sama dengan nilai SP yaitu 20mA, tetapi
jika tidak maka harus adjust span pada modul controllernya sehingga kita
mendapat nilai yang sama atau jika tidak mendekati nilai SP-nya.
7.4.5
Jika setelah
proses 7.4.4 masih belum bisa tepat (masih selisih jauh) pada posisi full open
dan full closednya maka ulangi proses 7.4.1 sampai 7.4.4 sampai maksimal 3 kali
jika di rasa perlu dan mengalami perbaikkan.
7.4.6
Jika pada
proses 7.4.5 tidak mengalami perbaikan maka bisa di pastikan modul atau encoder
mengalami kerusakan dan perlu di servis atau di ganti
7.5 Kalibrasi control valve
Dengan
melakukan langkah 7.4 jika berhasil maka sebenarnya pada point 7.4.1 sampai
7.4.4 adalah proses kalibrasi control valve hanya saja power motor harus sudah
terpasang sehingga pengaturan full open dan close nya dari putaan motor.
8
Acuan Standar
8.4 Pada Test Mekanis seharusnya yang kita dapat
adalah jika di putar manual ringan dan jika di putar lewat motor pun tetap
ringan tidak menyebabkan arus motor yang
tinggi, panas, suara kasar dan tidak bergetar.
8.5 Pada langkah ini kita memastikan semuanya dalam
keadaan normal artinya seperti biasanya, hal kita perlu cermati jika ada bau
terbakar, kapasitor yang kembung, kabel terbakar, bekas panas berlebih dll.
8.6 Pada langkah ini kita inginkan mengukur hambatan
motor normal (biasanya kisaran 150 ohm tapi bisa bervariasi tergantung
motornya) dan test meger untuk memastikan keadaan isolasi coilnya dan
pengukuran siapa tahu ada short body dll.
8.7 Cleaning sangat di butuhkan seharusnya terminal
bersih dari karat dan oksidasi, dan juga ujung dari transmitter itu harus
bersih dan tidak ada cacat. jika tidak cacat maka cukup hanya dengan di beri
contact cleaner.
No comments:
Post a Comment